Kamis, 01 Januari 2015

KONVERSI DARI ARE KE PERSEGI

KONVERSI DARI ARE KE PERSEGI

Satuan Luas, dalam kehidupan sehari hari di masyarakat Indonesia, ada dua macam, yaitu persegi dan are, tapi karena akhir akhir ini lebih sering menggunakan persegi, sehingga banyak personel yang kurang mengetahui satuan Luas yang bernama are, walaupun sebenarnya dalam pelajaran matematika MI, are juga sering dibahas.
Pada posting kali ini saya akan mencoba mengingat kembali, materi pelajaran matematika MI yang membahas tentang "HUBUNGAN ANTAR SATUAN LUAS ( persegi dan are )". Sebelum menginjak acara inti, marilah kita ingat kembali beberapa satuan dasar ukuran yang kadang salah kaprah bila kita mengikuti pemahaman sebagian masyarakat.


Misalnya satuan ukuran dasar "BERAT" sebenarnya adalah "GRAM" (ingatlah bahwa kebiasaan masyarakat kita telah terlanjur menganggap bahwa satuan berat adalah "KILO" (salah kaprah), padahal KILO artinya RIBU (KILO GRAM = seribu gram), tapi mungkin karena telah menjadi kebiasaan atau karena kita tidak mungkin membeli beras dalam hirungan gram, dan juga karena benda yang paling sering dibeli itu (selain dalam ukuran liter) lebih sering dibeli dalam ukuran kilo gram, maka masyarakat menyingkatnya dengan "beli beras 1 KILO, atau 5 KILO, atau 10 KILO, dst. padahal maksudnya 1 KILO GRAM, atau 5 KILO GRAM, atau 10 KILO GRAM. Ekh.... maaf... terlalu lama nglantur ke urusan beras! 


Sebelum kita membahas materi yang intinya mengkonversi dari m2ke Are, alangkah baiknya kita amati dulu beberapa contoh satuan ukuran dasar dan satuan ukuran lanjutan (yang biasa digunakan di Indonesia) :


=============================
*Satuan lanjutan (terusan):
=============================
Tera = trilyun, misalnya 1 Tv (tera volt) = 1.000.000.000.000 volt
Giga = milyar, misalnya 1 Gm (giga meter) = 1.000.000.000 meter
Mega = juta, misalnya 2 Mg (mega gram) = 2.000.000 gram
Kilo = ribu, misalnya 3 k    (kilo liter) 3.000 liter
Hekto = Ratus, misalnya 4 hg (hekto gram) = 400 gram
Deka = puluh, misalnya 5 daam (deka meter) = 50 meter
--------------------------------------------------
Desi = per puluh, misalnya 60 dg (desi gram) = 6 g
Centi = per ratus, misalnya 7000 cm (centi meter) = 70 m
Mili = per ribu, misalnya 8 mg (mili gram) = 0,008 g
Mikro = per juta, misalnya 9   ยตw (mikro watt) = 0,000009 w
Nano = per milyar, misalnya 100 nm (nano meter) = 0,0000001 m
Piko = per trilyun, misalnya 11 pf (piko farad) = 0,000000000011 f
=============================
*Satuan lanjutan (terusan) yang akan dibahas pada materi ini:
=============================
Kilo = ribu, misalnya 1 km (kilo meter) 1.000 meter
Hekto = Ratus, misalnya 2 hm (hekto meter) = 200 meter
Deka = puluh, misalnya 3 dam (deka meter) = 30 meter
--------------------------------------------------
pengaruh pangkat dua (m2) mengakibatkan nilai 100 untuk tiap anak tangga:
(pangkat dua =  dikali 100 tiap turun satu anak tangga):
- 1 km2 = bukan lagi = 1.000 m2  melainkan  = 1.000.000 m2
- 2 hm2 = bukan lagi = 200 m2  melainkan  = 20.000 m2 
- 3 dam2 = bukan lagi = 10 m2  melainkan  = 100 m2
(pangkat dua =  dibagi 100  tiap turun satu anak tangga): 
- 4 dm2 = bukan lagi = 0,4 m2  melainkan  = 0,04 m2
- 5 cm2 = bukan lagi = 0,05 m2  melainkan  = 0,0005 m2 
- 6 mm2 = bukan lagi = 0,006 m2  melainkan  = 0,000006 m2 
--------------------------------------------------
Desi = per puluh, misalnya 400 da (desi are) = 40 a
Centi = per ratus, misalnya 50 ca (centi are) = 0,5 a
Mili = per ribu, misalnya 6 ma (mili are) = 0,006 a
=============================


Kembali ke HUBUNGAN ANTAR SATUAN UKURAN LUAS

Untuk lebih memudahkan kita dalam mengingat kembali, sebelum kita membahas hubungannya, mari kita bahas terlebih dahulu masing masing satuan ukuran Luas tersebut.


1. Meter Persegi (m2)
(satuan lanjutan terbatas hanya yang tercantum pada kurikulum MI/SD)


Untuk lebih mudah menghafal, kita amati tangga m2, tiap satu anak tangga mempunyai nilai seratus :



Ket :
setiap turun satu tangga = dikali 100,  
(bahasa awamnya ditambah dua buah nol)

misal  :

1 km2 = 100 hm2
2 hm2 = 200 dam2
30 dam2 = 3.000 m2
400 m2 = 40.000 dm2
5000 dm2 = 500.000 cm2
60000 cm2 = 6.000.000 mm2

turun 2 tangga = dikali 10.000  

(bahasa awamnya ditambah empat buah nol)

misal  :

1 km2 = 10.000 dam2
2 hm2 = 20.000 m2
30 dam2 = 300.000 dm2
400 m2 = 4.000.000 cm2
5000 dm2 = 50.000.000 mm2


turun 3 tangga = dikali 1.000.000  

(bahasa awamnya ditambah 6 buah nol)

turun 4 tangga = dikali 100.000.000  

(bahasa awamnya ditambah 8 buah nol)

turun 5 tangga = dikali 10.000.000.000  

(bahasa awamnya ditambah 10 buah nol)

turun 6 tangga = dilaki 1.000.000.000.000

(bahasa awamnya ditambah 12 buah nol)


bila pada soal ada angka dibelakang koma, maka jumlah nol dikurangi sesuai jumlah angka dibelakang koma.
misal :
3,75 m2 = ............ mm2
m2 ke mm2 (turun 3 tangga), berarti menambah 6 buah nol
3,75 m2 = 375.000.000 mm2
pada soal ada 2 angka dibelakang koma, akhirnya buang 2 buah nol


375.000.000 menjadi 3.750.000
jadi :
3,75 m2 = 3.750.000 mm2


setiap naik satu tangga = dibagi 100,

(bahasa awamnya buang 2 buah nol) 
misal : 2000 dm2 = 20 m2

naik 2 tangga = dibagi 10.000

(bahasa awamnya buang 4 buah nol)
misal : 2.000.000 m2 = 200 hm2

naik 3 tangga = dibagi 1.000.000

(bahasa awamnya buang 6 buah nol)
misal : 3.000.000 mm2 = 3 m2


apabila jumlah nol yang harus dibuang jumlahny kuran. maka harus diganti dengan angka dibelakang koma. Bila jumlah kekurangan nol hanya satu, maka pada jawaban satu angka dibelakang koma, misalnya bila naik 4 tangga = dibagi 100.000.000
(bahasa awamnya buang 8 buah nol)
350.000.000 mm2 = ........ dam2
mm persegi ke dam persegi = naik 4 tangga, maka harus membuang nol sebanyak 8 buah, padahal pada soal (350.000.000) hanya ada 7 buah nol, berarti kekurangan satu buah nol.
kekurangan 1 buah nol itu diganti dengan satu angka dibelakang koma.
jadi 
350.000.000 mm2 = 3,5 dam2


2. Are (a).
(satuan lanjutan terbatas hanya yang tercantum pada kurikulum MI/SD)


Untuk lebih mudah menghapal, mari kita amati tangga are, tiap satu anak tangga mempunyai nilai sepuluh :



 Ket :

setiap turun satu tangga = dikali sepuluh,
misal :
5 ha = 50 daa
60 ka = 600 ha
700 a = 7000 da
8,75 da = 87,5 ca
98,7 ca = 987 ma 

setiap naik satu tangga = dibagi sepuluh,

misal :
300 ca = 30 da
4000 ma = 400 ca
2 da = 0,2 a
1,5 a = 0,15 daa
1,23 daa = 12,3 ha


3. Konversi m2 dengan Are!

Sebagai patokan mari kita pasang erat erat dalam ingatan bahwa :

Hekto meter persegi = Hekto are

Berikutnya tinggal perhatikan :
pada tangga m2, tiap satu kali turun tangga, dikali 100,
pada tangga are, tiap satu kali turun tangga, dikali 10

ini bisa di aplikasikan bahwa :


satu kali turun pada m2 = dua kali turun pada tangga are

atau
dua kali turun pada tangga are = satu kali turun pada tangga m2


maka akan diperoleh kesimpulan bahwa antara satuan persegi dengan satuan ukuran are ada 3 satuan ukuran yang mempunyai nilai sama, yaitu :

Hekto meter persegi = Hekto are
Deka meter persegi =  Are
Meter persegi = Centi are


Untuk bisa lebih cepat dalam mengkonversi dari persegi ke are atau sebaliknya, maka sebaiknya dibuat tabel seprti dibawah ini :


Dari Tabel diatas kita bisa membuat contoh :


4. Contoh soal.



jawab :
km2 menuju ha
ha sama saja dengan km2
km2 menuju hm2 = turun satu tangga = dikali 100 (ditambah 2 buah nol).
5 x 100 = 500
jadi :
km2 = 500 ha





5. Contoh lagi :




km2 menuju daa,
km2 turun satu tangga ke hm2 = dikali 100 (tambah dua nol).
hm2 sama dengan ha,
dari ha turun satu tangga menuju daa = dikali 10 (tambah satu nol).

kali 100 kemudian kali lalu kali 10 = kali 1.000 (tambah tiga nol)

10 x 1.000 = 10.000
jadi 10 km2 = 10.000 daa






6. Contoh yang agak berbeda :
150 da = ........ m2

Langkah pertama, dari da turun satu tangga untuk menuju ca, berarti dikali 10


150 da = 1500 ca


ca sudah sama dengan m2     





berarti 
150 da = 1500 m2



7. Contoh yang lebih berbeda lagi :

1800 dm2 = ........ da

Langkah awal, dari dm2 naik satu tangga menuju m2 ,

berarti dibagi 100 menjadi 18 m2
m2  sama saja dengan ca

Kemudian dari ca  naik satu tangga menuju da,

berarti dibagi 10 menjadi 1,8 da




Jadi :
1800 dm2 = 1,8 da


Untuk sementara demikian dulu, bila ada yang membingungkan atau ingin mengajukan pertanyaan/contoh soal, silakan tulis pada kolom komentar, insya Allah zone MI akan segera memberikan penyelesaian

Wassalaam

CARA MENENTUKAN KPK

CARA MENENTUKAN KPK

Salah satu kegunaan KPK bagi peserta didik MI/SD adalah untuk mempermudah ketika mengerjakan Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Biasa atau Campuran, dalam hal ini sangat diperlukan untuk menyamakan penyebut.
Tapi sering juga muncul soal sederhana dalam bentuk soal permintaan KPK secara langsung, dan juga pasti ada soal untuk menentukan waktu yang akan datang pada sebuah peristiwa.
  Contoh-contoh soal yang melibatkan pengerjaan menentukan KPK :
1.     Tentukan KPK dari 12 dan 15 !
2.     Berapakah KPK dari 6, 10 dan 15
3.     Ani bertugas piket sebagai dokter kecil setiap 6 hari sekali, Ina bertugas piket di ruang perpustakaan setiap 10 hari sekali dan Nia bertugas sebagai piket di laboratorium setiap 15 hari sekali, jika ketiganya bertugas piket secara bersama pada tanggal 8 September 2013, maka kapan lagi mereka bertiga akan bertugas piket secara bersama lagi?

Contoh nomor 1. Menentukan KPK dari 2 bilangan ( 12 dan 15)
Contoh nomor 2 dan 3, keduanya menentukan KPK dari 6, 10 dan 15


eittttt!!! sebelum mengerjakan dengan cara seperti dibawah, harus dan wajib kuasai dulu apa itu KPK??!!

KPK  adalah singkatan Kelipatan Persekutuan terKecil 

Kelipatan : Pengulangan dengan jangka dan jarak yang statis (dalam matematika sederhana bisa diartikan lompatan penjumlahan dengan jumlah yang selalu sama)

Persekutuan : Gabungan, kerja sama (dalam KPK sederhana bisa diartikan komponen/angka tersebut bisa diikutkan ke dalam setiap bilangan yang akan ditentukan KPK nya) bahasa apa??? ini ????

terKecil : gampanggggg ... artinya ya Paling kecil

Kelipatan Persekutuan (KP)  bisa diartikan sebagai bilangan kelipatan yang sama dari beberapa bilangan yang di ambil kelipatannya.

sedang KPK secara sederhana bisa diartikan sebagai bilangan kelipatan yang sama yang paling kecil dari beberapa bilangan yang di ambil kelipatannya.

(tambah mbingungi apah????)
ya dah abaikan saja!

tapi yang jelas kita harus tahu seperti apa sih KPK?
oleh karena itu mari kita coba jawab  soal nomor 1 dengan cara seperti penjelasa diatas terlebih dahulu :

Kelipatan dari 12 = 
12, 24, 36, 40, 60, 72, 84, 96, 108, 120, 132, 144, 156, 168, 180 dst

Kelipatan dari 15 = 
15 , 30 , 45 , 60 , 75 , 90 , 105 , 120 , 135 , 150 , 165 , 180 , 195 dst

bilangan kelipatan dari 12 dan 15 yang bersekutu adalah 60 , 120dan 180 dst

jadi Kelipatan persekutuan (KP) dari 12 dan 15 adalah = 60 , 120 , 180 dst


KPK dari 12 dan 15 adalah bilangan yang paling kecil diantara 60 , 120 , 180 dst
gampang kan ... yaitu bilangan 60 

jadi KPK dari 12 dan 15 = 60




mari kita coba dengan cara pengerjaan yang lebih cepat ......

Buat dulu tabel sejajar  angka 12 dan 15, untuk kemudian kita tentukan akar prima (bilangan prima pembagi dari dua bilangan tersebut, membujur kebawah, dimulai dengan bilangan prima terkecil (2), kecuali bila keduanya sudah tidak bisa dibagi dengan bilangan prima tersebut, baru kita naikkan menggunakan bilangan prima diatasnya,sbb :


 Faktor prima yang pertama :  kita ambil bilangan prima terkecil, yaitu 2, disini tetap bisa digunakan karena 12 bisa dibagi 2, walaupun 15 tidak bisa dibagi 2
jadi 12 dibagi 2 = 6 dan 15 tidak bisa dibagi 2 = tulis saja x

Faktor prima kedua :
masih menggunakan angka 2 karena 6 masih bisa dibagi 2 =3
sedang 15 tidak bisa dibagi 2 = kembali tulis x

Faktor prima ketiga :
karena baik 3 maupun 15 tidak bisa dibagi 2, maka kita naikkan bilangan prima diatasnya, yaitu 3,
3 dibagi 3 = 1 dan 15 dibagi 3 = 5
sampai disini bilangan 12 sudah sampai pada faktor final yaitu angka 1

Faktor prima keempat :
karena tinggal satu bilangan yang akan kita tentukan faktor primanya (5), sedang 5 itu sendiri merupakan bilangan prima berarti faktor prima yang keempat adalah 5 
5 dibagi 5 = 1

baik bilangan 12 maupun 15 semua sudah mencapai faktor final yaitu angka 1, berarti sudah selesai dengan hasil perolehan faktor prima = 2 , 2 , 3 dan 5.

baik bilangan 12 maupun 15 semua sudah mencapai faktor final yaitu angka 1, berarti sudah selesai dengan hasil perolehan faktor prima = 2 , 2 , 3 dan 5.

berikutnya tinggal kita kalikan semua faktor prima = 2 x 2 x 3 x 5 = 60
jadi KPK dari 12 dan 15 adalah 60

====================================================
Untuk soal nomor 2 dan nomor 3 cara pengerjaan dan bilangan sengaja saya buat sama (ngirit tenaga)
dan langsung menggunakan tabel, hanya saja ntuk soal nomor tiga kita tambah pekerjaan, yaitu menghitung hari........untuk menentukan kapan, tanggal dan bulan apa mereka ketemu lagi
yup!!! kita praktek....




Perhatikan bilangan 6, 10 dan 15 kebawah.....
semua sudah mencapai angka 1
berarti sudah selesai dengan faktor prima = 2, 3 dan 5
Jadi KPK dari 6, 10 dan 15 adalah : 2 x 3 x 5 = 30
Selesai untuk soal nomor 2.





===================================================

Untuk soal nomor 3 , karena KPK = 30 maka tanggal awal ditambah 30 :
Tanggal awal + KPK =
 = 8 September 2013 + 30 hari
Karena bulan September berjumlah 30 hari, berarti Ina , Ani dan Nia akan bertugas piket bersama lagi pada tanggal 8 Oktober 2013

Hati-hati dengan Jumlah Tanggal untuk tiap bulannya ! peserta didik harus menguasai hal tersebut
Demikian semoga ada gunanya bagi peserta didik kita semua baik MI maupun SD
Dan bila diantara pembaca ada yang mempunyai cara yang lebih mudah diterima oleh peserta didik, mohon untuk sudi share di blog ini.
Sebelum dan sesudahnya saya haturkan rasa terima kasih.


===================================================
 Sekedar Pengingat
Jumlah Hari untuk tiap-tiap bulan Masehi

Januari = 31 hari
Februari = 28 hari *)
Maret = 31 hari
April = 30 hari
Mei = 31 hari
Juni = 30 hari
Juli = 31 hari
Agustus = 31 hari
September = 30 hari
Oktober = 31 hari
Nopember = 30 hari
Desember 31 hari

*) Bulan Februari = 28 hari, kecuali pada tahun kabisat bulan februari 29 hari
Tahun kabisat terjadi 4 tahun sekali, yaitu tahun ......, 2000, 2004, 2008, 2012, 2016, ........


====================================================
UPDATE MATERI UNTUK YUSRIN


coba cari kpk nya dng cara bpk..40.50.60 hasilnya di excel itu 600..sy gak yakin cara ini bisa ??


KPK dari 40, 50 dan 60

a. cara klasik

kelipatan 40 = 40,80,120,160,200,240,280,320,360,400,440,480,520,560,600
kelipatan 50 = 50,100,150,200,250,300,350,400,450,500,550,600
kelipatan 60 = 60,120,180,240,300,360,420,480,540,600

KPK dari 40,50 dan 60 = 600
  

b. cara cepat


MENENTUKAN FPB

MENENTUKAN FPB

Sebelum menentukan FPB, kiranya kita juga perlu untuk lebih mendalami apa itu makna FPB?, apa sih yang dimaksud FPB, dan apa fungsi dari FPB itu sendiri. Hal ini saya jelaskan disini barangkali masih ada beberapa rekan yang masih memerlukan hal tersebut, dan mohon maaf kepada rekan rekan yang sudah terlanjur mengetahui tentang hal ini.
FPB, kependekan dari Faktor Persekutuan terBesar (Faktor Persekutuan terbesar) mestikah harus di urai satu persatu????


1. Faktor : 



yang dimaksud Faktor disini adalah Bilangan yang menjadi Faktor munculnya Bilangan lain atau Bilangan yang menyebabkan timbulnya bilangan lain, dalam hal ini hanya khusus bila menggunakan Operasi perkalian, dan tidak berlaku untuk operasi penjumlahan, pengurangan ataupun pembagian, misalnya bilangan 3


3 x 1 =  3 berarti 3 merupakan Faktor dari 3
3 x 2 =  6 berarti 3 merupakan Faktor dari 6
3 x 3 =  9 berarti 3 merupakan Faktor dari 9
3 x 4 = 12 berarti 3 merupakan Faktor dari 12
3 x 5 = 15 berarti 3 merupakan Faktor dari 15
dst........

atau yang lebih banyak dan mengena begini.......

3 adalah hasil perkalian dari :
 1 x 3
 3 x 1
diartikan Faktor dari 3 adalah 1 dan 3

6 adalah hasil perkalian dari :
 1 x 6
 2 x 3
 3 x 2
 6 x 1
diartikan bahwa Faktor dari 6 adalah 1, 2, 3 dan 6

9 adalah hasil perkalian dari :
 1 x 9
 3 x 3
 9 x 1
diartikan bahwa Faktor dari 9 adalah 1, 3 dan 9

12 adalah hasil perkalian dari :
  1  x 12
  2  x  6
  3  x  4
  4  x  3
  6  x  2
 12  x  1
diartikan bahwa Faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6 dan 12

15 adalah hasil perkalian dari :
 1  x 15
 3  x  5
 5  x  3
15  x  1
diartikan bahwa Faktor dari 15 adalah 1, 3, 5 dan 15


2. Persekutuan

Yang dimaksud Persekutuan adalah kerjasama/ gabungan/ kebersamaan/ persekongkolan(hehehe),
maksudnya bilangan itu bekerjasama/bergabung/bersama sama/bersekongkol dalam memiliki Faktor yang sama. (hahahahahahahahah... pasti membingungkan!!!!) (jangan khawatir... obat bingung nya contoh ini :

Faktor Persekutuan dari 12 dan 15 :
lihat kembali sedikit ke atas itu yang berwarna hijau!

Faktor dari 12 : 1, 2, 3, 4, 6, 12
Faktor dari 15 : 13, 5, 15

Bila kita lihat Faktor faktor dari 12 dan 15 tersebut, ada bilangan yang sama, maksudnya bilangan Faktor itu ada pada Faktor dari 12 dan juga ada pada Faktor dari 15, itulah yang dimaksud dengan Faktor Persekutuan.
Bilangan yang merupakan Faktor dari 12 dan juga Faktor dari 15 adalah yang berwarna merah, yaitu 1 dan 3
Berarti Faktor Persekutuan dari 12 dan 15 adalah 1 dan 3



3. terBesar

Awalan "ter" dalam Bahasa Indonesia mempunyai dua makna, bisa diartikan "PALING" bisa juga diartikan "TIDAK SENGAJA", tapi bila digabung kata dibelakangnya adalah kata "Besar", jelas bahwa ter disini diartikan "PALING", jadi  terBesar maksudnya paling Besar, maka bila :
Faktor Persekutuan dari 12 dan 15 adalah 1 dan 3,  diantara bilangan 1 dan 3  yang paling besar adalah 3
berarti Faktor Persekutuan terBesar dari 12 dan 15 adalah 3

Contoh lain :

Pada awalnya, kita tetap harus mengajarkan cara menentukan FPB kepada andik kita dengan cara manual,.... maksudnya dengan menentukan faktor-faktor dari bilangan yang akan kita tentukan faktorisasi Prima nya, lalu dilanjutkan dengan menentukan FPB dari dua bilangan itu melalui proses faktorisasi prima dari kedua bilanga yang akan kita taentukan FPB nya itu. Setelah andik bisa memahami apa yang dimaksud dengan FPB dari dua (atau lebih) bilangan, serta andik juga tahu manfaat dar FPB dalam hitung bilangan Matematika, baru kita ajarakan kepada andik kita tentang cara praktis untuk menentukan FPB dari dua bilangan.

1. Cara dasar yang harus dikuasai di awal pembelajaran (cara seperti contoh diatas) :

60   =  1 x 60
     =  2 x 30
     =  3 x 20
     =  4 x 15
     =  5 x 12
     =  6 x 10
     = 10 x  6
     = 12 x  5
     = 15 x  4
     = 20 x  3
     = 30 x  2
     = 60 x  1
Faktor dari 60 = 12, 3, 45, 6, 10, 12, 15, 20, 30 dan 60

80   =  1 x 80
     =  2 x 40
     =  4 x 20
     =  5 x 16
     =  8 x 10
     = 10 x  8
     = 16 x  5
     = 20 x  4
     = 40 x  2
     = 80 x  1
Faktor dari 80 = 1245, 8, 10, 16, 20, 40 dan 80

Faktor Persekutuan dari 60 dan 80 = 1, 2, 4, 5, 10 dan 20
Faktor Persekutuan terBesar dari 60 dan 80 = 20

2. Cara yang cukup praktis bisa kita buat tabel seperti berikut :





Dari sini kita bisa langsung menentukan FPB dari 60 dan 80 dengan cara kita mengalikan semua faktor prima yang dikurungi,

Karena pada contoh diatas  yang dikurungi adalah hanya bilangan prima 22 dan 5
Maka diperoleh perkalian : 2 x 2 x 5  = 20
Jadi FPB dari 60 dan 80 adalah 20




Contoh soal yang lain ( FPB dari 3 bilangan ):

Menjelang Lebaran, ibu bermaksud akan memberikan Parsel kepada beberapa tetangga, untuk memenuhi niat tersebut ibu membeli 12 kg minyak goreng, 30 bungkus teh dan 60 bungkus mie instan. Ibu berencana akan membungkus hasil belanja tersebut menjadi beberapa parsel, dengan isi parsel yang baik jenis maupun jumlahnya bisa seragam,  maka berapa jumlah terbanyak tetangga ibu yang akan memperoleh parsel tersebut?

Sebuah soal yang ceritamya cukup panjang yang biasa kita temukan pada UAS atau Ujian Sekolah/Madrasah/Ujian Nasional (UN), yang sering membuat andik kita bingung padahal jawabannya cukup hanya dengan mencari FPB dari 12, 30 dan 60.

1. Menggunakan cara klasik :

Faktor dari 12 :
 1  x 12
 2  x  6
 3  x  4
 4  x  3
 6  x  2
 12 x  1
Faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6 dan 12

Faktor dari 30 :
 1  x 30
 2  x 15
 3  x 10
 5  x  6
 6  x  5
10  x  3
15  x  2
30  x  1
Faktor dari 30 adalah 1, 2, 3, 5, 6, 10, 15 dan 30

Faktor dari 60 :
 1  x 60
 2  x 30
 3  x 20
 4  x 15
 5  x 12
 6  x 10
10  x  6
12  x  5
15  x  4
20  x  3
30  x  2
60  x  1
Faktor dari 60 adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30 dan 60

Kumpulkan jadi satu agar lebih jelas :

Faktor dari 12 adalah 123, 4, 6 dan 12
Faktor dari 30 adalah 123, 5, 6, 10, 15 dan 30
Faktor dari 60 adalah 123, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30 dan 60

Faktor Persekutuan dari 12, 30 dan 60 adalah 123dan 6
FPB dari 12, 30 dan 60 adalah 6

2. Menggunakan cara cepat!
Buatlah  tabel menentukan FPB dari 12, 30 dan 60 seperti dibawah ini :



Dari tabel diatas dapat kita peroleh faktor prima dengan tanda kurung adalah  dan 3

Maka dibuat perkalian 2 x 3  =  6

Jadi FPB dari 12, 30 dan 60 adalah 6
Maka jawaban dari pertanyaan  berapa jumlah terbanyak tetangga ibu yang akan memperoleh parsel tersebut?, adalah  jumlah terbanyak tetangga ibu yang akan memperoleh parsel ada 6 orang
Demikian posting cara menentukan FPb dari dua atau tiga bilangan yang bisa saya paparkan, semoga bisa bermanfaat dan apabila ada rekan yang mempunyai cara yang lebih mudah dan lebih cepat serta lebih baik dari yang saya paparkan, mohon untuk di share kepada saya dan juga rekan-rekan guru yang lain.
Terima kasih
=====================================================