CARA MELATIH ANAK DIDIK MENGHARGAI TEMANNYA
c
Kita sering mendengar anak-anak usia 8 sampai 12 tahun cenderung belum bisa
menghargai temannya dalam bersosialisasi. Apalagi sosialisasi lingkungan tempat
anak tinggal berada di lingkungan yang kurang perhatian orang tua, sehingga
mereka cenderung meniru orang-orang dewasa di sekeliling mereka atau meniru
tayangan-tayangan yang ada di tv dan media masa. Masih untung jika lingkungan
tempat mereka tinggal adalah orang-orang yang sopan dan santun serta mau saling
menghargai tetangganya. Namun, bila lingkungannya adalah lingkungan yang ramai,
penuh dengan persaingan yang tidak sehat, hal ini bisa menjerumuskan anak-anak
ke dalam lingkungan yang tidak baik. Adat kesopanan dan kesantunan selalu
diabaikan, sehingga akan timbul hal-hal yang tentu saja tidak kita inginkan,
seperti saling mengejek teman, berkelahi dan sebagainya.
Ketika siswa berada sepenuhnya di lingkungan sekolah, bisa
saja hal ini diminimalisir, asal memang senantiasa selalu mendapat perhatian
yang lebih oleh pihak sekolah. Pelajaran tentang bagaimana cara menghargai
orang lain sudah banyak atau sering kita dengar, namun realitanya ketika kita
mencoba untuk menasihati anak-anak terutama siswa, kadang-kadang masih ada saja
anak-anak yang cenderung suka memancing atau mengejek teman-temannya yang lain
tanpa sebab. Sehingga timbul persaingan yang kurang sehat di antara mereka,
yang justru menjurus kepada perkelahian.
Beberapa hal yang patut digaris bawahi adalah ketika kita sedang menemui
tantangan seperti ini dalam menghadapi siswa yang berkelahi karena ejekan
teman, pertama-tama yang bisa kita lakukan adalah memanggil mereka secara
pribadi. Kita minta mereka untuk saling menuliskan kebaikan diri teman yang
diejeknya tersebut, demikian pula teman yang diejek, kita minta ia juga
menuliskan kebaikan-kebaikan atau kelebihan-kelebihan temannya tersebut.
Setelah keduanya saling menuliskan kebaikan dan kelebihan diri teman mereka masing-masing,
mintalah mereka untuk membacakannya di depan kita. Setelah itu baru kita minta
mereka saling bersalaman dan mengambil wudhu, agar diri mereka menjadi lebih
tenang. Lakukan kegiatan ini beberapa kali, maka insyaallah akan terjadi banyak
perubahan pada diri anak.
Biasanya trik ini sangat manjur, karena penulis sudah sering melakukannya.
Selang beberapa hari kemudian, lihatlah perubahan yang terjadi pada kedua diri
siswa yang berlawanan tadi, hasilnya adalah kedua siswa tersebut akan berteman
dengan akrab, bahkan bisa menjadi dua sahabat yang tak terpisahkan.
Mudah-mudahan bisa diterapkan di manapun kita berada, baik di lingkungan
keluarga maupun sekolah, karena akhlak yang mulia tergantung bagaimana kita menanamkan
budi pekerti yang baik kepada anak didik kita. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar