Selasa, 30 Desember 2014

SERAGAM BARU PRAMUKA

SK Kwartir Nasional Nomor 174 Tahun 2012 tentang Pakaian Seragam Pramuka Baru 2013

Gerakan Pramuka melakukan perubahan pakaian seragam pramuka dengan SK Kwartir Nasional Nomor 174 Tahun 2012 nya
yang berisi tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka dan menggantikan Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 226 Tahun 2007.
Dalam Petunjuk Penyelenggaraan tersebut terdapat beberapa hal krusial terkait dengan perubahan pakaian seragam anggota Gerakan Pramuka. 

Perubahan ini disesuaikan dengan perkembangan Gerakan Pramuka saat ini serta minat anak-anak dan kaum muda Indonesia. Meskipun keputusan ini ditandatangani dan disyahkan pada Desember 2012, namun publikasinya baru dilakukan pada bulan April 2013.
Adapun beberapa perbedaan krusial dan mencolok pada pakaian seragam pramuka di tahun 2013:
  1. Modifikasi pada pakaian seragam pramuka tingkat Siaga baik putra maupun putri, terutama dengan penambahan lis berwarna coklat tua pada bagian lengan dan saku.
  2. Penggunaan hasduk (setangan leher) pada anggota putri (semua tingkatan) sebagaimana yang dikenakan oleh anggota putra. Sebelumnya anggota putri mengenakan 'pita leher'.
  3. Tutup kepala anggota putri untuk tingkat Penggalang, Penegak, dan Pandega dengan tutup kepala berbahan laken/beludru. Sebelumnya mereka menggunakan tutup kepala dari anyaman.
  4. Model baju anggota pramuka putri tingkat Penggalang sama dengan baju untuk anggota putra. Sebelumnya antara putra dan putri mengenakan model pakaian yang berbeda.
  5. Penambahan saku timbul di kanan kiri celana. Sebelumnya anggota putra mengenakan celana dengan  empat saku berupa dua saku dalam (di samping kanan kiri) dan dua saki tempel (di belakang).
sebelum anda download SK yang tersusun menjadi 76 halaman (2,4 MB) tersebut secara menyeluruh, halaman 1 smp 48 berisi petunjuk secara tertulis sedang halaman 49 smp 76 berisi gambar pakaian Pramuka dimaksud, silakan perhatikan dulu disini :

1. Pakaian Seragam Pramuka Puteri

klik 1x tepat pada gambar dibawah, untuk bisa melihat dengan jelas, 





















2. Pakaian Seragam Pramuka Putera











3. Setangan Leher, sama saja .... alias tiada berbeda antara Pramuka Putera dan Puteri :

Semoga bermanfaat. Salam Pramuka!

ATURAN DASAR OPERASI HITUNG CAMPURAN


Matematika!!!!?????  sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sangat sulit oleh beberapa  siswa, sebenarnya hanya mempunyai 4 (empat ) proyek belajar/mengajar, masih ragu dengan pernyataan saya?????

Buktikan!!!!!!

Dalam pelajaran matematika hanya ada 4 pengerjaan yaitu :

1.       Penjumlahan/Tambah tambahan dengan lambang     +
2.       Pengurangan dengan lambang  -
3.       Perkalian dengan lambang  x dan yang ke
4.       Pembagian dengan lambang   :   atau    /  atau     ... 


Apapun materinya, tetap saja dalam pengerjaannya  akan kembali pada 4 perkara itu, walaupun disadari juga, bahwa semakin kesana pasti semakin sulit.... wkwkwkwkwkwk



Ockey lah dari pada terlalu banyak bicara, sebaiknya langsung saja pada pokok materi yang saya beri judul “Pengerjaan Operasi Hitung Campuran” 



Saya hanya akan memaparkan  4 Persyaratan Dasar Operasi Hitung  yang harus hafal diluar kepala didalam kita mengerjakan suatu operasi hitung campuran matematika, dan contoh yang akan saya ikutkan juga saya memilih bilangan (angka) yang kecil-kecil saja, dengan tujuan akan lebih mudah difahami :




4  Aturan Dasar Pengerjaan Hitung Matematika, sbb :



1. Bila dalam satu kalimat matematika terdapat operasi hitung penjumlahan dan pengurangan, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah operasi hitung yang berada di depan, contoh :


8 + 6 – 4 =     8 + 6 dikerjakan terlebih dahulu, baru kemudian hasilnya  di kurangi  4,

jadi seperti ini :

14      4 = 10

selesai                






9 – 7 + 5 =     9 - 7 dikerjakan terlebih dahulu, baru kemudian hasilnya ditambah 5,

jadi seperti  ini :

2        + 5 = 7

selesai




2. Bila dalam satu kalimat matematika terdapat operasi Perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah operasi hitung yang berada di depan, contoh :

10 x 5 : 2 =    10 x 5 dikerjakan terlebih dahulu, baru kemudian hasilnya dibagi 2,

jadi seperti ini :

50       : 2 = 25

selesai





10 : 5 x 2 =   10 : 5 dikerjakan terlebih dahulu, baru kemudian hasilnya dikalikan 2,

jadi seperti ini :

2         x 2 = 4

selesai





3. Apabila dalam satu kalimat matematika  terdapat Operasi hitung Penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah perkalian dan atau pembagian terlebih dahulu. Kalau perkalian dan atau pembagian sudah kita kerjakan, otomatis tinggal Penjumlahan dan atau pengurangan yang akan kita kerjakan, bila masih ada keduanya (penjumlahan dan pengurangan), maka selanjutnya  kita ikuti  aturan Nomor 1 diatas, contoh :


5 + 6 x 7 - 8  : 4  =    6 x 7 dan  8 : 4 dikerjakan terlebih dahulu, 

jadi seperti ini:

5 +   42   -     2           5 + 42 dikerjakan terlebih dahulu, baru kemudian dikurangi 4,

seperti ini

47            -    2  =  45

selesai





4. Bila dalam satu kalimat matematika terdapat Operasi hitung yang berada dalam tanda kurung, maka yang dihitung terlebih dahulu adalah yang berada dalam tanda kurung, dan pengerjaan selanjutnya  mengikuti Aturan pada Nomor 1, 2 dan 3, contoh :


4 x (6 + 4) : 2 x (25 – 5) + 6 =         (6 + 4) dan (25 - 5)dikerjakan terlebih dahulu,

jadi seperti ini :

4 x     10    : 2 x       20     + 6 =       4 x 10 dikerjakan terlebihdahulu,

jadi seperti ini:

      40        : 2 x       20     + 6 =         40 : 2 dikerjakan terlebih dahulu,


jadi seperti ini:

              20      x       20     + 6 =         20 x 20 dikerjakan terlebih dahulu,


jadi seperti ini:

                      400              + 6 =  406


selesai.





Demikian Posting tentang Aturan Dasar Pengerjaan Operasi Hitung Matematika kali ini, semoga bisa mendatangkan manfaat bagi kemajuan peserta didik kita, dan bila diantara rekan ada yang mempuyai pengalaman penjelasan yang lebih komprehensif, itulah yang sedang saya nantikan, sebagai masukan kepada saya agar kita semua bisa lebih cepat dalam pemberian penguasaan Matematika pada peserta didik kita, terima kasih.


Pertanyaan dari Iqbal:
klo semisal 100/10x(10+20) dengan 100:10x(10+20) itu sama apa tidak????trus mana yg lbih d dahulukan???




MENYEDERHANAKAN PECAHAN

Ada pecahan (PECAHAN BIASA) yang lambang bilangannya masih terlalu besar, sehingga kadang menjadikan sang pembaca sedikit lebih bingung, biasanya pecahan dengan lambang bilangan yang besar itu diperoleh dari hasil pengerjaan operasi hitung bilangan pecahan. Kadang juga kita dituntut oleh soal, untuk menyederhanakan suatu pecahan.
Agar Bilangan pecahan itu lebih mudah dimengerti, maka kita harus menyederhanakan pecahan tersebut, dan hampir semua soal Ulangan selalu  menuntut jawaban berbentuk pecahan yang paling sederhana. Karena itulah disini saya mencoba untuk berbagi rasa melalui blog ini

Sebenarnya yang dimaksud dengan menyederhanakan pecahan adalah mengecilkan lambang bilangan pada pecahan tersebut (bila memungkinkan), karena mempunyai syarat PEMBILANG DAN PENYEBUT harus dibagi dengan angka yang sama (agar nilainya tetap sama,>>>>> misal 20 buku dibagi untuk 4 siswa, maka nilainya sama saja dengan 10 buku dibagikan kepada 2 siswa, dan nilainya tetap sama bila 5 buku dibagikan kepada 1 siswa : nilainya tetap sama : 1 siswa mendapat bagian 5 buku).
bila dilambangkan pada proses penyederhanaan pecahan akan menjadi seperti ini :












Tapi untuk mendapatkan pecahan yang paling sederhana (lambang bilangan paling kecil) dalam satu langkah, maka cara menyederhanakan pecahan dilakukan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan FPB dari kedua bilangan (pembilang dan penyebut).

bagi yang masih butuh cara menentukan FPB silakan klik DISINI

Contoh 1:


FPB dari 20 dan 25 adalah 5

Karena FPB nya adalah 5, maka baik pembilang maupun penyebutnya dibagi 5, seperti ini :

JADI.....

===========================================
Contoh 2 :
FPB dari 9 dan 45 adalah 9
Karena FPB nya adalah 9, maka baik pembilang maupun penyebutnya dibagi 9, seperti ini :



==========================================
Menyederhanakan Pecahan biasa yang pembilang lebih besar dari pada penyebut.

Pecahan yang pembilang lebih besar dari penyebut bila disederhanakan maka akan membentuk pecahan campuran


==========================================
Contoh 3 :       


Kalau contoh seperti diatas sangat mudah, 25 bisa langsung dibagi 5 hasilnya 5
jadi jawabannya adalah 25 : 5 = 5



Contoh 4 : menjadi pecahan campuran!!!!


25 : 7 = tidak bisa memperoleh bilangan bulat

berarti kita ambil bilangan tepat dibawah 25 
yang apabila dibagi 7 bisa memperoleh bilangan bulat

ditemukan bilangan 21, karena 21 : 7 = 3

maka sekarang sudah kita temukan jawaban untuk bilangan bulatnya,  yaitu  3



berikutnya kita perhatikan pembilang pada soal,
asalnya 25, tapi tadi sudah dipakai 21
maka 25 - 21 = 4 
bilangan 4 itulah yang akan menjadi pembilang pada jawaban



terakhir kita menentukan penyebut pada jawaban,
penyebut pada jawaban sangat mudah,
karena penyebut pada jawaban sama dengan penyebut pada soal,
penyebut pada soal adalah bilangan 7,
maka penyebut pada jawaban juga bilangan 7



semoga keterangan singkat ini tidak menambah bingung......

Eh.... ada yang nanya "Bagaimana bila menyederhanakan Pecahan Campuran???"

Ockey saya jelaskan disini :

Pecahan campuran yang sudah paling sederhana bentuknya, sudah jelas tidak bisa disederhanakan lagi,(sama saja dengan Pecahan Biasa).
Pecahan campuran yang sudah dalam bentuk paling sederhana, Paling banter hanya bisa dijadikan Pecahan Biasa atau Pecahan Desimal atau persen saja.

kalau harus menyegderhanakan Pecahan Campuran, maka yang disederhanakan cukup Pecahannya saja, sedangkan Bilangan Bulatnya tetap alias biasa saja, misal




Contoh Pecahan campuran yang masih bisa disederhanakan :



Demikian Materi Menyederhanakan Pecahan, semoga ada manfaatnya.


UPDATE MATERI





MENYAJIKAN DATA KEDALAM BENTUK DIAGRAM LINGKARAN

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Sekedar Pengingat!!                                   
Ada dua cara yang biasa digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran, yaitu dalam satuan ukuran derajat (⁰), dan dalam satuan ukuran persen (%). Karena, isi penuh sebuah lingkaran bisa dinyatakan dengan 360⁰ atau 100%.                                

Dalam menentukan ukuran komponen tertentu (besar bagian dalam lingkaran), digunakan rumus :

Untuk satuan ukuran derajat :


Jumlah komponen yang akan ditentukan x 360⁰ 
Jumlah seluruh komponen 


Untuk satuan ukuran persen :


Jumlah komponen yang akan ditentukan x 100% 
Jumlah seluruh komponen


Contoh soal :
1.   Data keadaan wali murid kelas 6 SDN Tlogoboyo 2 menurut pekerjaannya sbb:







 -
Petani
:
16 orang

 -
Pedagang
:
10 orang

 -
Buruh
:
30 orang

 -
PNS
:
  6 orang

 -
Swasta
:
18 orang







Buatlah data tersebut dalam bentuk diagram lingkaran!


Diketahui : Jumlah seluruh wali murid
= 16 + 10 + 30 + 6 + 18 = 80 orang



Jawab :
a. Dalam Satuan derajat :







 -
Petani
 =
16 x 360o




80








 =
5760o




80








 =
72o
















 -
Pedagang
 =
10 x 360o




80








 =
3600o




80








 =
45o
















 -
Buruh
 =
30 x 360o




80








 =
10800o




80








 =
135o
















 -
PNS
 =
6 x 360o




80








 =
2160o




80








 =
27o
















 -
Swasta
 =
18 x 360o




80








 =
6480o




80








 =
81o










b.  Dalam Satuan persen :









 -
Petani
 =
16 x 100%





80










 =
1600%





80










 =
20%









Persen dijadikan Derajat :




 =
20 x 360o





100










 =
72o




















 -
Pedagang
 =
10 x 100%





80










 =
1000%





80










 =
12.5%









Persen dijadikan Derajat :




 =
12.5 x 360o





100










 =
45o




















 -
Buruh
 =
30 x 100%





80










 =
3000%





80










 =
37.5%









Persen dijadikan Derajat :




 =
37.5 x 360o





100










 =
135o




















 -
PNS
 =
6 x 100%





80










 =
600%





80










 =
7.5%









Persen dijadikan Derajat :




 =
7.5 x 360o





100










 =
27o




















 -
Swasta
 =
18 x 100%





80










 =
1800%





80










 =
22.5%









Persen dijadikan Derajat :




 =
22.5 x 360o





100










 =
81o







  

Diselesaikan menggunakan Satuan Derajat ataupun menggunakan Satuan Persen, hasilnya tetap sama!!!!
Lalu mengapa harus di sertakan juga contoh penyelesaian menggunakan Satuan Persen???


Jawabnya adalah karena kita sering menemukan soal yang harus diselesaikan menggunakan Satuan Derajat dan sering pula kita menemukan soal yang harus diselesaikan menggunakan Satuan Persen. 


Rekap :







 -
Petani
:
72o


 -
Pedagang
:
45o


 -
Buruh
:
135o


 -
PNS
:
27o


 -
Swasta
:
81o



Jumlah
:
360o
(Jumlah harus 360o)








 

Cara membuat diagram lingkaran
1.       Buatlah satu garis lurus mulai dari pusat lingkaran menuju ke garis luar lingkaran, untuk menentukan letak 0⁰ (dalam contoh saya membuat garis daro pusat lingkaran ke tepi lingkarang bagian atas.



2.       Untuk Petani, buatlah titik pada tepi lingkaran dengan ukuran 72⁰, dengan awalan garis yang dibuat pertama tadi (0⁰), lalu buatlah garis lurus dari titik tersebut menuju pusat lingkaran.



3.       Untuk Pedagang, buatlah titik pada tepi lingkaran selebar 45⁰, awalan (titik 0⁰) dimulai dari titik 72⁰ milik data Petani, lalu buatlah garis lurus dari titik tersebut menuju pusat lingkaran.



4.       Untuk Buruh, buatlah titik pada tepi lingkaran dengan ukuran 135⁰, awalan (titik 0⁰) dimulai dari titik 45⁰ milik Pedagang, kemudian buatlah garis lurus dari titik tersebut menuju pusat lingkaran.




5.       Untuk PNS, buatlah titik pada tepi lingkaran dengan ukuran 27⁰, awalan (titik 0⁰) dimulai dari titik 135⁰ milik Buruh, kemudian buatlah garis lurus dari titik tersebut menuju pusat lingkaran.


6. Sisanya pasti tinggal 81⁰, dan pastilah itu untuk Pekerjaan Swasta bagi wali murid kelas 6 SDN Tlogoboyo 2




Seperti itulah jadinya diagram lingkaran yang terbentuk

Demikian pembahasan materi tentang "MENYAJIKAN DATA KEDALAM DIAGRAM LINGKARAN", semoga hal ini bisa mendatangkan manfaat bagi yang sedang membutuhkannya. Apabila ada kesalahan / kekeliruan dalam penjelasan dan contoh serta gambar, maupun bila ada yang ingin menanyakan soal tertentu tentang "MENYAJIKAN DATA KEDALAM DIAGRAM LINGKARAN", silakan tulis pada kolom komentar dibawah ini

Terima kasih
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.