Minggu, 18 Januari 2015

Pahlawan Nasional Urip Sumoharjo

Pahlawan Nasional Urip Sumoharjo

Tempat/Tgl. Lahir: Purworejo. 23 Februari 1893
Tempat/Tgl. Wafat: Yogyakarta, 17 November 1948
SK Presiden : Keppres No. 06/TK/Tahun 1968. Tgl 27 Maret 1968
Gelar: Pahlawan Nasional
Berkiprah didunia militer sebenarnya bukan cita-cita Urip Sumoharjo kecil. Beliau ingin menjadi pegawai pemerintahan sehingga bersekolah di OSVIA, Magelang. Namun, saat menjalani pendidikan, timbul dorongan untuk menjadi tentara. Beliau memutuskan keluar dan OSVIA kemudian masuk sekolah militer Belanda di Jakarta. Pada 1913, ia lulus dengan nilai terbaik dan menyandang status sebagai perwira teladan. Urip kemudian berdinas di KNIL (tentara Hindia Belanda) dengan pangkat letnan. Banyak putra Indonesia Iainnya yang bergabung di KNIL, termasuk A.H. Nasution,  Gatot Subroto, dan T.B. Simatupang.  Bekal pendidikan militer ini sangat bermanfaat dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Urip merupakan satu-satunya orang Indonesia yang mencapai pangkat mayor dalam KNIL.  Meski demikian,beliau dengan berani menentang diskriminasi yang dilakukan Belanda.
Pada tahun 1942, semua tentara Belanda ditawan Jepang, termasuk Urip Sumoharjo. Setelah dibebaskan, JepangMenawarkan jabatan sebagai komandan polisi, tetapi beliau menolak. Memasuki zaman kemerdekaan, Urip Sumoharjo mengusulkan agar pemerintah segera membentuk tentara. Tentara Keamanan rakyat (TKR) dibentuk pada 5 Oktober 1945. Urip kemudian mengumpulkan bekas KNIL lainnya untuk mengeluarkan pernyataan tidak terikat lagi dalam dinas KNIL. Pernyataan ini ditandatangani 13 orang .
Pada 15 Oktober 1945, Urip sumoharjo diangkat menjadi Kepala Staf Umum TKR dengan pangkat letnan jenderal. Sebagai pemimpin tertinggi TKR, beliau berupaya menyempurnakan organisasi tentara hingga kelak TKR berkembang menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pada 1948, Urip Sumoharjo mengundurkan diri dari jabatan sebagai Kepala Staf Umum TKR karena tidak setuju dengan Perjanjian Renville yang dianggapnya banyak merugikan Indonesia. Namun, ia lalu diangkat sebagai penasihat militer Presiden Sukarno. Urip Sumoharjo wafat pada 17 November 1948 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
(sumber: www.pahlawanindonesia.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar